Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Namanya Faisal Saputra Pratama. Meski usianya masih remaja, namun semangatnya untuk nguri uri budaya Jawa begitu besar.
Ini tak lepas dari garis keturunan keluarga. Tak hanya ingin jadi perajin wayang, warga
Faisal, sapaan akrabnya kepincut dengan wayang berawal dari kebiasaannya sejak kecil yang sering melihat wayang. Menurutnya ada yang menarik dari wayang, selain sebagai warisan leluhur, bentuk dan cara memainkannya dinilai unik.
Baca Juga: Hujan Deras, Beberapa Ruas Jalan Kota Malang Dikepung Banjir
Selain itu, ketertarikannya terhadap wayang juga dilatarbelakangi garis keturunan keluarga. Memang garis keturunan itu bukan berasal dari orang tuanya, melainkan dari sang nenek yang berprofesi sebagai pesinden. Hal itulah yang membuat Faisal semakin termotivasi dan getol nguri uri budaya bab pewayangan.
“Ingin melestarikan budaya Jawa khususnya wayang,” kata Faisal.
Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi, Pemkot Batu Bakal Gelar Safari Ramadan dan Ramadan Fiesta 2023
Tak hanya sekedar diam untuk mengungkapkan kecintaannya terhadap wayang. Faisal mencoba membuat sketsa wayang di kertas lalu mewarnainya. Dia pun terus mengasah kemampuannya hingga membuat kreativitasnya berkembang pesat. Dia pun ingin bisa membuat wayang sendiri dengan kemampuan yang ia miliki.
Namun remaja kelahiran 2006 asal Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul itu tak ingin hanya terfokus menjadi seorang perajin wayang. Sebab dalam hati kecilnya lebih terpanggil untuk menjadi seorang pedalang. Ia pun memutuskan untuk belajar mendalang dengan mengikuti les di tetangga desanya. Dia mengaku mendapatkan banyak pengalaman.
Baca Juga: Asyik Mancing di Pereng Blok Gegersapi, Nelayan Hilang Tersapu Ombak
“Mulai dari etika sampai seni wayang,” imbuhnya.
