INSPIRASI

Imam Murodi Petugas Pusdalops BPBD Trenggalek , Bukan Sekedar Tugas Sosial, Tetapi Soal Kemanusiaan

SEJAHTERA
  • Sabtu, 26 November 2022 | 00:00
Imam Murodi petugas Pusdalops BPBD Trenggalek (angga/memo)

Berkecimpung pada pekerjaan yang berbaur aktivitas sosial menjadi impian Imam Murodi, petugas Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek. Selain menjalankan tugas, ia juga bisa sekaligus melakukan misi kemanusiaan.

Menjadi petugas Pusdalops BPBD Trenggalek memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana. Tiap kejadian bencana tidak akan luput dari pendataan. Meskipun tugas pendataan kadang tidak terlihat, namun pendataan bencana merupakan corong awal untuk tindakan penanggulangan bencana.

“Meliputi penanganan darurat, mendesak atau untuk kepentingan penyaluran bantuan sehingga validitas data harus benar-benar valid,” kata Imam.

Sumber data kebencanaan itu diambil dari para relawan BPBD yang tersebar di seluruh Bumi Menak Sopal. Mereka bertugas untuk melapor setiap peristiwa bencana yang selanjutnya dihimpun oleh petugas Pusdalops. Tak hanya bersumber dari para relawan. Data kebencanaan itu juga bisa dihimpun dari laporan masyarakat baik yang disampaikan secara langsung ataupun tidak langsung melalui media sosial.

“Namun tidak serta merta informasi dari masyarakat atau warga net langsung menjadi rujukan. Saya hubungi dulu untuk validitas data,” imbuhnya.

Proses validitas data tak melulu berjalan dengan mulus, misalnya daerah sulit sinyal untuk daerah terdampak bencana di pesisir selatan, seperti beberapa wilayah di Kecamatan Watulimo, Kecamatan Panggul, dan Kecamatan Munjungan.

Untuk itu, Imam mengaku terkadang mencari sumber data lain sehingga daerah terdampak bencana itu bisa segera tertangani. “Biasanya tiga wilayah di pesisir selatan itu agak susah sinyal,” jelasnya.

Menjalani pekerjaan sebagai petugas Pusdalops biasa bekerja satu sif dalam sehari, sif pertama mulai pukul 07.00 sampai pukul 19.00 WIB, sementara sif kedua pukul 19.00 sampai pukul 07.00 WIB Belakangan dalam satu sif, petugas Pusdalops bisa mendata lebih dari 50 peristiwa per sif.

Sebab, beberapa waktu lalu Trenggalek dilanda bencana hidrometeorologi hingga ditetapkan status tanggap darurat bencana hingga akhir tahun. “Beberapa daerah terdampak seperti wilayah Watulimo, Munjungan, kemudian area kota dan sejumlah tempat lainnya,” kata dia.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya