Perjalanan sebagai atlet tidaklah mudah. Itu yang dijalani Yolanda, atlet Pencak Silat asal Jombang. Di usia muda, bisa dikatakan ia hampir tidak punya waktu luang untuk bersantai. Itulah gambaran perempuan bernama lengkap Yolanda Regita Pramesti.
Saat perempuan usia 21 tahun itu akan menghadapi kompetisi. Seperti ajang pertandingan tingkat kabupaten maupun provinsi, maka latihannya akan ditingkatkan.
Bahkan, ketika mengalami cedera pada kaki maupun tangan saat pertandingan belum usai. Semangatnya tampil tak kendor sedikitpun hingga akhirnya meraih prestasi juara.
Pesilat Putri dari tim cabang olahraga Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ini adalah putri dari pasangan Muhammad Wasim Damanhuri (alm) dan Nurhayati asal Desa Mojongapit Kecamatan Jombang.
Kepada wartawan, Yola panggilan akrab Yolanda, mengaku pada saat pandemi 2 tahun terakhir hanya latihan rutin lantaran tidak ada lomba yang digelar.
Dia tetap mengasah kemampuan dengan terus berlatih di bawah asuhan Tri Wahyu Ningsih, Pelatih IPSI Kabupaten Jombang, yang juga kakaknya sendiri. Ini dilakukan agar taktik, fisik, dan mental tetap terjaga, kendati tidak ada kompetisi.
Yola sendiri mengaku berlatih silat sejak masih duduk di bangku TK bersama orang tua yang juga seorang pesilat tapak suci. Disamping itu, ia menganggap olahraga bela diri ini juga bertujuan untuk jaga diri.
Dari hasil itulah, namanya Yolanda mampu meraih medali Perak di kelas D putri di Porprov pencak silat di Kabupaten Lumajang 27 Juni-1 Juli kemarin.
Sebelumnya, pada kejuaraan tingkat Mahasiswa Provinsi Jawa Timur 2022 Di UM Malang, Maret lalu, namanya kembali mendapatkan medali perak di kelas D Putri. Pada tahun 2021 lalu, di Kejurda Jawa Timur 2021, ia bisa meraih hasil maksimal, yakni menyabet medali emas di ajang tersebut.
