Internasional

Kabupaten Banyuwangi, Geopark Ijen, UNESCO Global Geopark, UGG, “The 7th Asia Pasific Geopark Network Symposium”, Bupati Ipuk, sustaible tourism, Mirzam Abdurrachman,

SEJAHTERA
  • Senin, 12 September 2022 | 00:00

Lebih jauh, Bupati Ipuk berharap, dengan segala upaya tersebut, Geopark Ijen yang dikenal dengan fenomena api biru (blue fire) itu, bisa terakreditasi sebagai UNESCO Global Geopark.

Dengan peningkatan status tersebut, Geopark Ijen diharapkan mampu menjadi pemicu upaya pelestarian sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap Geopark Ijen Banyuwnagi ini menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark,” kata Bupati Ipuk, seperti dilansir www.banyuwangikab.go.id, Minggu (11/9).Dengan begitu, ujar dia, nanti masyarakat Banyuwangi akan lebih luas lagi partisipasinya dalam melestarikan alam dan budayanya.

“Sekaligus juga meningkatkan taraf ekonominya sebagai dampak dari kunjungan wisatawan yang meningkat,” papar Bupati Banyuwangi ini.

Simposium internasional “The 7th Asia Pasific Geopark Network Symposium” tersebut beragendakan rangkaian diskusi dan presentasi dari sejumlah pengelola geopark se-Asia Pasifik.

Menghadirkan narasumber di antaranya, Valiakos Ilias dari Lesvos Island Unesco Global Geopark, Yunani.

Koji Wakita dari Miné-Akiyoshi Karst Plateau Geopark, Jepang dan Nur Susila Saaid dari Jerai Geopark, Malaysia.

Hadir juga narasumber Kanokporn Pimpasak dari Thailand serta Tran Nhi Bach Van dari Dak Nong Unesco Global Geopark, Vietnam.

Dalam rangka mewujudkan UGG tersebut, Pemkab Banyuwangi telah melakukan sejumlah kebijakan pariwisata yang berbasis sustainable dan pemberdayaan masyarakat.

Salah satunya dalam mengatur kebijakan pendirian hotel. Hingga hari ini, Banyuwangi hanya mengizinkan hotel bintang empat ke atas.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya