Internasional

Sekjen PBB Sorot Dampak Perubahan Iklim

SEJAHTERA
  • Selasa, 15 November 2022 | 00:00
Bangunan yang rusak akibat perang Rusia dan Ukraina di Irpin, Ukraina.

Bali, sejahtera.co - Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyebut peran negara-negara anggota G20 sangat penting dalam menjawab tantangan global yang kian berkembang.
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah konferensi pers di Bali Indonesia, Senin (14/11).
Ia juga memaparkan kondisi populasi global yang saat ini mencapai 8 miliar dan terus bertambah serta kondisi ekonomi terbesar dunia yang terus melaban.
Dengan kondisi itu, Guterres meminta seluruh negara anggota G20 mendukung inisiatifnya untuk mengatasi perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, krisis pangan dan energi di seluruh dunia, dan transformasi digital.
“KTT (G20 di Bali) berlangsung pada momen paling penting dan genting dalam beberapa generasi”, kata António Guterres kepada wartawan dikutip dari laman resmi PBB.
Perpecahan geopolitik memicu konflik baru, dan membuat konflik lama sulit diselesaikan. Sementara seluruh penduduk bumi merasakan dampak dari berbagai aspek akibat perubahan iklim dan meningkatnya biaya hidup.
“G20 adalah titik awal untuk menjembatani perpecahan dan menemukan jawaban atas krisis ini dan banyak lagi,” kata Guterres.
Guterres menyebut perubahan iklim merupakan sebuah tantangan dan menyebut negara-negara peserta Presidensi G20 menghasilkan 80 persen dari semua emisi global.
Ia mengusulkan pembuatan Pakta Solidaritas Iklim, menyatukan ekonomi maju dan berkembang untuk menggabungkan sumber daya dan kapasitas untuk memberi manfaat bagi semua orang di planet ini.
Dia mengatakan negara-negara kaya dan lembaga keuangan internasional akan menyediakan dana dan bantuan teknis untuk mendukung negara-negara berkembang dalam mempercepat transisi mereka ke energi terbarukan.
Kesepakatan itu akan membantu mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil sambil menyediakan energi yang universal, terjangkau, dan berkelanjutan untuk semua. 
“Para pemimpin G20 dapat membuat atau menghancurkan Pakta Solidaritas Iklim yang ingin saya hadirkan lagi besok. Di bawah pakta ini, mereka akan melakukan upaya ekstra dekade ini untuk mempertahankan batas 1,5 derajat tetap hidup,” kata Guterres.(UN)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya