Kesehatan

Jarak Sebaran Virus Chikungunya di Tulungagung Terlalu Jauh

SEJAHTERA
  • Rabu, 25 Januari 2023 | 00:00
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara fogging dilakukan untuk menghentikan sebaran virus Chikungunya (isal/memo)

TULUNGAGUNG, SEJAHTERA.CO – Penyakit Chikungunya menjangkit warga di empat desa di dua kecamatan di Kabupaten Tulungagung.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menyebut, sebaran penyakit Chikungunya tergolong luas karena jarak antara temuan pertama dengan kedua terbilang cukup jauh.

Padahal, nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus yang mirip dengan penyebab demam berdarah itu tidak mungkin berpindah dengan jarak tersebut.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tulungagung, Didik Eka Sunarya Putra menjelaskan temuan awal kasus Chikungunya.

Pada minggu pertama tahun 2023, pihaknya mendapati 35 warga di Desa Gilang Kecamatan Ngunut terjangkit penyakit tersebut.

Ia mengaku langsung melakukan penanganan secara maksimal mulai dari pemberantasan sarang nyamuk (PSN) termasuk melakukan fogging.

"Saat itu tidak sampai meluas dan pasien juga tidak sempat merasakan gejala yang parah," kata Didik Eka Sunarya Putra, Rabu (25/1/2023).

Setelah kasus di Desa Gilang terhenti, muncul lagi temuan 11 kasus dengan gejala menyerupai Chikungunya Desa Jatimulyo Kecamatan Kauman.

Disusul dengan temuan di dua desa sekaligus, yakni di Desa Ngunut dan Desa Pulosari Kecamatan Ngunut dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 28 orang.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya