Kesehatan

Setiap Tahun, 500 Anak Lebih di Kabupaten Trenggalek Mentas Stunting

SANTOSO
  • Kamis, 25 Januari 2024 | 09:04
Pemberian makanan tambahan lewat program dapur cinta. (angga/memo)

 

Trenggalek, SEJAHTERA.COIhtiar Kabupaten Trenggalek untuk menurunkan angka stunting membuahkan hasil. Angka prevalensi stunting di Bumi Menak Sopal turun menjadi 6,6 persen pada tahun 2023. Angka itu mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 7,9 persen.

Baca Juga: Marak Pedagang di JLS Munculkan Masalah Sampah, Ini Keterangan DLH Kabupaten Tulungagung

“Setiap tahunnya, lebih dari 500 anak di Kabupaten Trenggalek terbebas dari stunting,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto, Rabu (24/1).

Merujuk data, tahun 2022 terdapat sebanyak 2.950 anak yang mengalami gagal tumbuh kembang atau stunting. Namun pada tahun 2023, sebanyak 562 anak terbebas dari stunting kurun waktu setahun. Dengan kata lain, tahun 2023 terdapat 2.388 anak yang masih mengalami stunting.

Baca Juga: Video Asusila Remaja Putri Tulungagung Diduga Disebar Mantan Pacar

 “Angka bayi kelahiran lahir yang stunting juga hanya 0,4 persen. Anak mayoritas yang mulai terkena stunting ini pada umur 6 bulan sekian,” imbuhnya.

Ada banyak sebab terjadinya stunting. Mulai dari kurang optimalnya pemberian ASI eksklusif, sering kali terjangkit penyakit, hingga asupan makanan pendamping ASI yang kurang. Untuk itu, pemerintah memberikan intervensi spesifik dan sensitif untuk menangani stunting dari lintas organisasi perangkat daerah.

Baca Juga: Maling Motor, Lelaki Asal Malang Diringkus di Tulungagung

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya