Kriminal

Kisah Pawang K9 Polres Kediri, Bermodal Berani dan Cinta Anjing, Terbang ke Bali, Ikut Pengamanan KTT G20 Indonesia

SANTOSO
  • Kamis, 4 Mei 2023 | 09:11
dua pawang anggota Sat Samapta Polres Kediri saat bersama anjing pelacak K-9 (rizky/memo) (koran memo)

Lambang menjelaskan, menjadi pawang K9 minimal harus ada memiliki keberanian dan rasa kecintaan terhadap anjing.

Hal itu sudah menjadi bekal supaya tidak hanya sekedar beroperasi saja, melainkan harus ada perawatan mulai dari menyisir bulu, melihat kesehatan satwa seperti gigi mata telinga hidung dan biasanya melakukan sesi latihan maupun bermain dengan melepas anjing.

“Selama satu minggu kita beri 3-4 kali latihan kepada dua anjing itu. Tapi tidak sering-sering melatih karena bisa membuat anjing bosan,” ucapnya.

Kedua polisi itu memang suka dengan anjing dan menggeluti di bidang Sat Samapta di bidang K9. Kedua polisi yang sama-sama berusia 25 tahun ini pun memang tidak asing dan sudah akrab lantaran sejak masa SD dan SMP satu sekolahan.

Baca Juga: Targetkan 29 Raperda Rampung Tepat Waktu, Bapemperda Trenggalek Percepat Proses Pembahasan

Meski di bidang K9, keduanya pun memilih tetap saling sharing atau berbagi informasi maupun pengalaman mulai di dalam hingga di luar.

“Kalau saya (Lambang) sudah 4 tahun menggeluti K9. Sementara Boaz baru lima bulan,” jelasnya.

Dia menuturkan, tidak semua polres memiliki anjing pelacak, namun demikian dirinya kerap diminta untuk membantu pengamanan menggunakan K9 di wilayah lain. Seperti tugas di Tulungagung ketika ada kompetisi Liga 3.

Selain itu, ada dilibatkan saat melaksanakan patroli rutin di tempat wisata ataupun keramaian. Bahkan, masyarakat sangat antusias karena mereka ingin foto bersama dengan K9.

Baca Juga: Warga Trenggalek ke Kantor Damkar untuk Lepas Cincin Burung Perkutut

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya