Kriminal

Prostitusi Online Marak di Kota Wisata Batu

SANTOSO
  • Rabu, 24 Mei 2023 | 21:07
Ilustrasi (Koran Memo)

“Banyak sekali di Kota Batu, jika sudah terbiasa pakai aplikasi ini tentu disitu para wanita menulis di deskripsi, dari harga hingga foto bisa dilihat langsung. Jarak lokasi pun bisa diketahui. Rata-rata harga yang mereka tawarkan berkisar antara Rp 300 -750 ribu sudah termasuk hotel,” ujar NY, Rabu (24/5).

Baca Juga: Abdullah Abu Bakar Ajak Sinergi Koperasi Berikan Pendampingan UMKM

Menurutnya dengan menggunakan aplikasi Michat memang cukup mudah memenuhi kebutuhan jasmani para lelaki, hanya dengan membuka aplikasi kemudian menemukan foto cantik bisa langsung di booking.

Dijelaskan jika jasa esek-esek melalui medsos juga tidak sedikit yang ternyata dimanfaatkan untuk penipuan, biasanya ketika deal pelaku meminta uang muka atau DP.

“Biasanya ada yang menipu, ketika deal pelaku meminta uang muka melalui transfer, ketika sudah ditransfer nomor kita diblokir. Jadi kalau menggunakan jasa itu saya cari deskripsi yang bayar di tempat atau Cash,“ katanya.

Baca Juga: Sempat Buron, 2 Pelaku Pengeroyokan di Pantai Sine Tertangkap

Dirinya menambahkan, fenomena prostitusi online menggunakan medsos sudah tidak asing lagi di Ngawi, NY menerangkan aplikasi tersebut kini banyak digunakan oleh para lelaki hidung belang.

Prostitusi online menggunakan Michat sudah marak di Kota Batu. Pernah saya tanya ke pelaku open BO, di Kota Batu dalam sehari 5 hingga 8 tamu atau pria hidung belang yang dilayani,” ujarnya.

Baca Juga: Atap Bangunan PPI Pantai Sine Kabupaten Tulungagung Runtuh

“Pelaku open BO mengaku berasal dari Kota Batu, Jawa Tengah, hingga Bandung  mereka datang bersama teman-temannya, dan berpindah-pindah lokasi dari hotel ke hotel dengan berbeda daerah,” katanya tegasnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya