Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Ribuan pesilat Persatuan Setia Hati Teratai (PSHT) dari Kabupaten Tulungagung, Blitar dan Trenggalek mengerumuni kantor Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung, Senin (8/1/2024) sore. Kedatangan pesilat tersebut untuk memberikan dukungan moral di sidang praperadilan kasus pesilat yang tewas usai mengikuti latihan.
Baca Juga: Berkas Kasus Pembunuhan Gadis di Area Goa Jegles Lengkap, Tersangka Siapkan Pisau Sebelum Peristiwa
Berdasarkan pantauan, ribuan pesilat dari tiga Kabupaten tersebut memadati jalur nasional pada Jalan Jayeng Kusuma masuk Desa Ngujang Kecamatan Kedungwaru Tulungagung. Ribuan pesilat tersebut berkumpul pada satu titik tepatnya di depan kantor PN Tulungagung, kehadiran mereka sempat menyebabkan terjadinya kemacetan.
Kapolres Tulungagung sampai turun tangan langsung untuk meredam ribuan pesilat agar mereka tidak melakukan hal yang sembrono dan justru semakin merugikan. Para pesilat tersebut lantas mulai tertib dengan tidak berkumpul di depan kantor PN Tulungagung saja, melainkan di tepi jalan sepanjang jalan Jayeng Kusumo.
Baca Juga: Balita Asal Madiun Hilang Ditemukan Tidak Bernyawa di Bengawan Solo
Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, berdasarkan pantauannya, setidaknya ada sebanyak 1.000 pesilat PSHT yang berkumpul di depan Kantor PN Tulungagung.
Dikarenakan padatnya pesilat PSHT yang hadir, pihaknya lantas memberikan pengamanan untuk memastikan kehadiran simpatisan PSHT tersebut tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pada sidang praperadilan ini, pihaknya sudah memberikan Duplik atas Ruplik yang sudah disampaikan.
Baca Juga: Santri Tewas di Blitar Diduga Dianiaya, Keluarga Serahkan Kasus ke Polisi