Pemerintahan

Bercocok Tanam dengan Hidroponik, Wali Kota Kediri: Bisa Jadi Alternatif Pertanian di Perkotaan

BURHAN
  • Selasa, 14 Maret 2023 | 23:43
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat meninjau pertanian hidroponik di Kota Kediri beberapa waktu lalu (bayu/memo) (Koran Memo)

 

Kediri, SEJAHTERA.CO - Hidroponik bisa menjadi alternatif untuk pertanian di Kota Kediri yang tidak memiliki banyak lahan untuk bercocok tanam. Dengan memanfaatkan teknologi, lahan yang terbatas bisa menghasilkan produk sayuran yang berkualitas dan menghasilkan manfaat ekonomi.

 Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, meski tidak memiliki lahan luas untuk bercocok tanam, masyarakat Kota Kediri gemar menanam. Urban farming menjadi jawaban bagi masyarakat di perkotaan, menurutnya sekarang masyarakat juga semakin banyak yang menanam hidroponik

"Ini merupakan suatu hal yang positif karena ada nilai ekonomi juga dari kegiatan hidroponik ini. Memang butuh effort tapi hasilnya memang luar biasa bagus. Kuncinya teman-teman ini harus konsisten," ungkapnya, Selasa (14/3).

Baca Juga: Perampok Truk Rokok Diringkus, 2 Masih DPO, Kerugian Mencapai Rp 2,8 Miliar  

Permintaan akan produk hidroponik saat ini juga terus meningkat, seperti untuk swalayan modern dan pada car free day. Tidak bisa dipungkiri, pasar dari sayuran hidroponik ini memang lebih premium ketimbang sayuran yang ditanam dengan cara konvensional. 

“Jelas kalau dijual di pasar biasa mungkin harganya akan kalah dengan sayur-mayur yang ditanam di tanah dalam jumlah yang besar dan banyak. Namun secara kualitas, tentu berbeda dan lebih higienis,” ungkapnya. 

Untuk mendukung komoditas hidroponik, Pemerintah Kota Kediri juga telah menyerahkan sertifikat Prima 3 kepada Komunitas Hidroponik Kota Kediri (Kohikari). Sertifikat Prima 3 ini untuk empat komoditas yakni, selada air, pokcoy, bayam hijau, dan bayam merah.

 Baca Juga: Terungkap, Korban Tenggelam Warga Jombang

Sertifikat Prima 3 ini menyatakan sayur hidroponik yang dijual layak untuk dikonsumsi. Tidak ada timbal, bakteri ecoli dan kandungan berbahaya lain, sehingga siap dikonsumsi dan aman. 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya