"Saya juga berharap Bapak Ibu semua dan organisasi wanita juga ikut menjadi pelindung bagi anak-anak. Bahkan baru-baru ini Bapak Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden untuk penghapusan kekerasan pada anak. Ini masalah serius yang harus segera kita selesaikan bersama," ungkapnya.
Berikutnya, Wali Kota Kediri juga mengajak untuk menyelesaikan masalah stunting. Sebab masalah stunting ini kompleks dan harus kerja keras untuk menyelesaikannya.
Baca Juga: Diduga Tidur saat Berkendara, Mobil Tabrak Pohon hingga Terguling
Dia menekankan agar Pemerintah Kota Kediri memiliki data stunting yang lengkap dan akurat, sehingga bisa mengintervensi dengan kebijakan. Seperti misalnya dengan memberikan asupan gizi kepada anak-anak melalui tukang sayur.
"Kita asup ibunya untuk memasakkan anaknya setiap hari. Kita beri gizi-gizi apa saja yang harus dimasukkan. Kita tanggung bersama nanti PKK yang ngontrol, tukang sayurnya kita beri datanya untuk mengantar asupan makanan bagi anak stunting. Kita akan gandeng semua pihak yang ada di Kota Kediri," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan, PKK harus turut serta aktif dalam penyelesaian stunting. Kader sebagai ujung tombak harus meningkatkan pengetahuan mengenai stunting.
Baca Juga: Derby Jatim Persik vs Persebaya, Divaldo Alves: Fokus dan Siapkan Mental
"Saya punya harapan besar kader ini sesuai standar, jadi bisa pas ketika mendiagnosa apakah ada anak masuk kategori stunting. Sederhana, cara ngukur saja, itu sederhana tapi harus presisi, kalau salah datanya bisa tidak valid," ungkapnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan ini juga diserahkan hadiah dan penghargaan pemenang lomba. Dalam evaluasi 10 program pokok PKK, juara I Kelurahan Burengan, juara II Kelurahan Mojoroto, dan juara III Kelurahan Ringinanom.
Untuk kader PKK berprestasi 2022 juara I Sri Hartati Kelurahan Gayam, juara II Endah Pusporini Kelurahan Setonopande, dan juara III Siti Khoiriyah Kelurahan Tinalan. Sementara untuk penghargaan pengabdian kepada kader PKK diberikan kepada Retno, Estu Weningsari, dan Indah Sulistyowati.(pkp/bay)
