Untuk itu, Mas Ipin menginstruksikan sekitar Rp 5 miliar dari total anggaran dialokasikan ke Pule.
Baca Juga: Sambil Patroli, Satlantas Polres Nganjuk Bagikan Takjil
“Banyak sekali ruas-ruas jalan yang parah. Itulah kenapa sebanyak Rp 5 miliar kita alokasikan ke Pule dan sisanya kita bagi di ruas lainnya dengan skala prioritas dan bertahap,” jelasnya.
Untuk menentukan skala prioritas itu, Mas Ipin memberikan ruang kepada masyarakat untuk melaporkan jika menemui jalan-jalan rusak di nomor LAPOR 0822-3334-3800. Laporan dari masyarakat itu akan dijadikan kajian tambahan selain hasil analisa petugas di lapangan. Jika tidak ter-cover, Mas Ipin menyebut bakal mengalokasikan anggaran di tahun berikutnya.
“Yang penting diberitahukan dan ada long list-nya. Kami pengennya pun semua jalan ya alus. Nama saya baik, pemerintah juga baik, nggak di-bully di medsos. Tapi kalau nggak ada duitnya mau ngalusin pakai apa,” ujarnya.
Baca Juga: Masih Beroperasi Panti Pijat dan Hiburan Malam Kota Batu Bakal Ditertibkan
Selain anggaran yang terbatas, Mas Ipin menyebut proses perbaikan jalan itu tak sepenuhnya berjalan mulus. Ada kendala yang dihadapi, salah satunya adalah faktor jarak depo tempat memasak aspal dengan lokasi perbaikan yang cukup jauh. Kondisi itu mengurangi tingkat kepanasan aspal yang berpengaruh terhadap daya tahan kerekatan aspal.
“Depo di Trenggalek paling dekat di Pogalan, kemudian di Tulungagung. Sementara mbangun jalan aspal harus panas, keluar dari kompor itu suhu antara 150-170 (derajat celsius), kalau sudah jalan itu kan panas aspalnya sudah berkurang sehingga mempengaruhi kualitas.
Ini yang dicarikan solusi sehingga aspal sampai lokasi aspal tetap bagus. Kalau momen kering seperti ini, pengerjaan bisa dilakukan dengan cepat,” kata Mas Ipin.
Baca Juga: Razia Balap Liar dan Knalpot Brong, 7 Motor Diamankan Satlantas Polres Nganjuk
