Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Aksi protes unik perihal jalan rusak dilakukan warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.
Warga membuat pantun bernada sindiran yang terpampang pada baner berukuran besar di jalan yang rusak tersebut.
Baca Juga: Ratusan Buruh Rokok di Kota Blitar Terima BLT
Selain pantun, warga juga menulis kalimat sindiran ‘selamat datang di wisata jalan berlubang’.
Dalam baner itu berisi pantun. Isi pantun itu berupa protes warga atas keberadaan jalan rusak yang dinilai lamban dilakukan perbaikan.
Berikut isi pantun itu. ‘Ada malam ada siang, saat hujan minum kopi. Dimana-mana jalan berlubang, kapan pak bupati diperbaiki?’.
Baca Juga: Ratusan Desa di Tulungagung Belum Punya TPS Sampah
Ada dua pantun dalam baner tersebut. Isi pantun lainnya adalah kirim barang lewat paket, di dalam paket isinya jaket. Jarene Trenggalek meroket, sayang e dalane koyo suwal dedet.
Dalam baner itu juga berisi tulisan lain, Ngerusak baner nyaline ciut. Kemudian tertulis keterangan paguyuban pemuda – pemudi Patuk di pojok bawah baner.