Mas Dhito, sapaan akrabnya mengapresiasi pekerja khususnya ibu-ibu yang mana harus meninggalkan anaknya yang berkebutuhan khusus untuk bekerja. Menurutnya pekerja memiliki semangat tinggi sehingga pemerintah harus hadir di sana.
Ia juga menyinggung tentang keselamatan kerja yang mana dirinya sudah memberikan imbauan kepada jajaran direksi dari PT ini untuk mengecek jaminan kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan apakah sudah mencakup pegawainya atau belum.
“Kalau masih belum maka harus disegerakan untuk mengurusnya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Bupati Kediri juga menyampaikan bahwa akan menyiapkan terkait alat-alat untuk karyawan yang bekerja. Disinggung masalah tembakau, Mas Dhito menyebut bahwa mengambil di beberapa tempat yang mana di Kediri tembakau harus dikembangkan terus.
“Semoga nanti pabrik rokok disini tidak mengambil tembakau dari uar Kediri,” pungkas Bupati Kediri.
Baca Juga: Sempat Viral, Pelaku Curas Di Kos-kosan Dibekuk
Sementara itu Kepala SKT PT Karyadibya Mahardhika Kediri bersyukur dan bangga atas kejadian Bupati Kediri yang meluangkan waktunya untuk hadir di pabrik rokok ini.
Dia menyampaikan, pabrik memperkerjakan sebanyak 1.467 orang dan 98 persen merupakan warga Kabupaten Kediri. “Kami sangat berharap bisa bersinergi dengan seluruh stakeholder terutama pemerintah kabupaten Kediri untuk bersama sama memajukan kesehatan kabupaten Kediri,” ucapnya
Hendra mengaku, akan menambah karyawan sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini yang menyiapkan pabrik yang cukup untuk menampung 1.800 orang atau bertambah.
Hal ini memang sangat memungkinkan, namun semua tergantung dengan kebutuhan pasar yang nanti akan dilihat dari waktu ke waktu. Sedangkan, kapasitas produksi rokok ada sebanyak 500 juta batang per tahun.
.jpg)
