“Kita lakukan sosialisasi beserta simulasi di sekolah – sekolah secara bergantian baik jenjang pendidikan dasar hingga menengah,” ujarnya.
Selain di lingkup pendidikan, sosialisasi dan simulasi itu juga dilakukan pada bidang lain. Seperti misalnya area perkantoran, fasilitas kesehatan hingga di tingkat masyarakat.
Upaya mitigasi itu dilakukan mengingat Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu daerah yang rentan dilanda gempa dan potensi tsunami.
“Sebetulnya yang menimbulkan korban bukan gempanya, tapi bangunannya. Jadi selain sarana dan prasarana deteksi dini bencana, kemudian pemetaan hingga titik-titik evakuasi, kita latih kesiapsiagaan masyarakatnya juga,” pungkasnya.
Baca Juga: Pemkab Ponorogo Gelontorkan Rp 6,3 Miliar untuk Face Off Ruas Jalan
Untuk diketahui, ada sebanyak tujuh alat Early Warning System (EWS) tsunami yang dipasang di tiga garis pantai di Kabupaten Trenggalek, baik bantuan dari pemerintah pusat, provinsi hingga milik daerah. Rinciannya tiga EWS tsunami terpasang di Pantai Prigi, tiga EWS di Pantai Nglebeng dan sisanya di Pantai Konang. (ase)