Batu, SEJAHTERA.CO - Keberadaan museum Hak Asasi Manusia (HAM) Munir yang ada di Jalan Sultan Hasan Salim di Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu sampai saat ini konsep pengembangan belum jelas.
Bahkan Yayasan MHM mempertanyakan kejelasan serta keseriusan, terlebih bakal melakukan upaya somasi kepada Pemerintah Kota Batu.
Baca Juga: Yadnya Kasada, Dandim Probolinggo Dikukuhkan sebagai Tamu Kehormatan
Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Museum HAM Munir (MHM), Suciwati yang menilai jika sampai sekarang masih belum ada kejelasan tentang perencanaan dan langkah pengembangan museum tersebut dari Dinas Pariwisata Kota Batu.
"Sejak 2022 yayasan MHM
telah menandatangani Kesepakatan Bersama (KSB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kota Batu terkait pengelolaan Museum Hak Asasi Manusia Munir Kota Batu, namun sampai sekarang belum ada kejelasannya," ujarnya, Senin (5/6).
Dikatakan jika lingkup kerja sama tersebut meliputi penyediaan tenaga ahli, penyusunan rencana pengembangan dan isi museum, penyelenggaraan pameran, dan pelaksanaan kegiatan di museum.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Bersama DPRD, Bahas Perda Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2022
"Sesuai dengan PKS yang telah ditandatangani, Yayasan MHM memiliki kewajiban untuk menyediakan tenaga ahli, menyusun rencana pengembangan museum, dan memberikan dukungan dalam pembelajaran HAM, dan promosi wisata pendidikan HAM," ungkapnya.
