Kediri, SEJAHTERA.CO - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk memahami dan menyamakan frekuensi terkait subsidi tepat sasaran. Tujuannya agar tidak terjadi informasi yang salah di masyarakat mengenai program subsidi tepat sasaran.
“Kita sering mendengar kata subsidi namun di lapangan masih saja ditemui pengguna subsidi yang tidak tepat. Jangan sampai ini terus terjadi. Takutnya nanti ketika elpiji habis warga tidak mampu yang harusnya menggunakan subsidi tidak bisa memasak,” ujarnya dalam Sosialisasi Program Subsidi Tepat Sasaran di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Jumat (7/7).
Dia menambahkan, kebijakan pemerintah sebenarnya sudah jelas bahwa subsidi ini diperuntukkan bagi warga tidak mampu. Sebelumnya subsidi Elpiji tabung 3 kilogram berbasis komoditas.
Kebijakan transformasi subsidi Elpiji tabung 3 kilogram menjadi subsidi berbasis orang atau penerima manfaat. Hal ini akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Ini masuk Nota Keuangan Tahun Anggaran 2023.
Baca Juga: Wali Kota Kediri Pastikan Pembangunan Jembatan Bandar Ngalim Selesai Tepat Waktu
Untuk itu akan segera dilakukan pendataan pengguna Elpiji tabung 3 kilogram dan evaluasi, penyelesaian payung hukum terkait pelaksanaan transformasi subsidi Elpiji tabung 3 kilogram tepat sasaran, serta pencatatan transaksi penyaluran Elpiji tabung 3 kilogram di Sub Penyalur menggunakan sistem informasi.
“Jadi subsidi ini tetap dilanjutkan. Nanti akan didata dan dievaluasi lagi. Kita akan terus update data tentang warga kita yang tidak mampu,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Mas Abu ini menjelaskan, penyaluran Elpiji tabung 3 kilogram dan BBM tertentu di Kota Kediri. Kuota Elpiji tabung 3 kilogram sebanyak 15.738 metrik ton dan realisasi per 31 Mei sebanyak 6.720 metrik ton. Dimana 15.000 metrik ton ini setara dengan 5 juta tabung.