Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Ketua TP-PKK Trenggalek, Novita Hardini mengajak santri di Bumi Menak Sopal menjadi pejuang masa kini dengan menjadi agen perubahan mengajak teman sebaya menjadi generasi harapan di Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga: RDP Dilakukan Tertutup, Lima Hari Sekolah Dievaluasi
Ajakan itu disampaikan Novita saat menggelar sosialisasi Gerakan Cegah Perkawinan Anak (Cepak) dan peningkatan kapasitas Pondok Pesantren (Ponpes) ramah anak.
Dalam sosialisasi itu, pihaknya menekankan angka perkawinan anak yang menjadi salah satu konsentrasi pemerintah daerah. Untuk itu, perempuan yang menyandang gelar Master of Economic UIN Satu itu berupaya untuk menggerakkan semua lini yang ada untuk bisa menjadi generasi penerus dan berkualitas.
Baca Juga: Dilanda Kekeringan, Ratusan Warga Desa Pojok Klitih Jombang Mengais Air Bersih di Kubangan
Sebab, menurut Novita, hamil di usia muda sangat berisiko. Selain belum matang secara reproduksi, berisiko anak mengalami kecacatan atau stunting karena rahim belum kuat.
Di lain sisi, pernikahan usia belum matang rentan membebani orang tua karena cenderung menciptakan kemiskinan baru lantaran perekonomian yang belum matang.
“Inilah secuil alasan kenapa kami menaruh perhatian lebih terhadap perkawinan anak. Menikah itu tidak hanya modal cinta, perlu dibarengi ilmu dan pengetahuan cukup. Alasannya karena menikah itu tujuannya mencari berkah. Maka dari itu menikah itu perli dibarengi pengetahuan dan bekal yang cukup, sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan keluarga yang berkah dan sejahtera,” kata Novita, Selasa (24/10).