Kediri, SEJAHTERA.CO - Menghadapi musim penghujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri kebut normalisasi sungai,embung, sumber mata air dan saluran irigasi.
Baca Juga: Kunjungan di Kabupaten Jombang, guna Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Mensos Bakal Lakukan Ini
Tercatar tahun 2023, PUPR sudah menyelesaikan 37 kegiatan normalisasi dengan rincian 18 alur sungai, 6 sumber mata air, 12 jaringan irigasi dan 1 embung di Kabupaten Kediri.
Sungai-sungai di wilayah Barat seperti Kolokoso, Hardi Singat, Bendo Mongal dan Bendo Krosok termasuk sungai yang dinormalisasi. Karena seringkali sungai ini meluap dan tanggul rawan jebol di sepanjang alur sungai jika hujan deras dan air tinggi hingga bibir sungai.
Baca Juga: Gerakkan Karang Taruna pada Pariwisata Berbasis Masyarakat
Ir Irwan Chandra, Kepala PUPR Kabupaten Kediri melalui Andri Eko Prasetyo Kepala Bidang (Kabid) Operasi dan Pemeliharaan Alat, menjelaskan, normalisasi memang perlu dilakukan dengan maksud mencegah pendangkalan dan penyempitan badan sungai.
“Normalisasi memberikan dampak positif ketika musim hujan datang. Hal ini mengurangi potensi terjadinya bencana luapan air dari alur sungai yang meluap ke sawah dan perkampungan warga,” jelasnya.
Baca Juga: Ratusan ASN di Kabupaten Trenggalek Purna Tugas, Ini Harapan Bupati Trenggalek
Andri menambahkan, normalisasi sungai juga memperlancar distribusi air pada jaringan irigasi serta meningkatkan ketersediaan air pada mata air. Perlunya normalisasi sebagai upaya mencegah dan mengurangi resiko terjadinya bencana banjir.