Blitar, SEJAHTERA.CO - Mahalnya harga beras di pasaran menjadi atensi polisi. Korps bhayangkara tak segan-segan bakal menindak warga yang kedapatan menimbun beras.
Baca Juga: Lelang Jabatan Kepala Bakesbangpol Sepi Peminat, Ini Penjelasan BKPSDM Kabupaten Ponorogo
Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Endro Utaryo, mengatakan sejak menerima instruksi dari markas besar Polri, pihaknya menggencarkan patroli ke lapangan. "Ini dilakukan jangan sampai ada yang memanfaatkan mahalnya beras dengan menimbun," kata Endro Utaryo, Kamis (29/2).
Dia menjelaskan patroli dilakukan ke sejumlah distributor yang tersebar di wilayah hukum Polres Blitar Kota. Petugas mendatangi untuk memastikan beras, utamanya medium tak ada yang menimbun.
Baca Juga: Satu Saksi Walk Out saat Rapat Pleno Rekapitulasi Suara, Ini Kata Ketua KPU Kota Madiun
"Intinya, kami ingin memastikan stok beras yang dijual di masyarakat aman. Nah khususnya beras stabilitasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sesuai Harga Eceran Tertinggi alias HET di pasaran," katanya.
Dia menambahkan berdasarkan laporan tim satgas pangan, saat ini stok beras dalam kondisi aman. Tak hanya di distributor, stok yang ada di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di Blitar juga cukup.
Bahkan cukup untuk Ramadan. "Mudah-mudahan aman. Kami harap melapor jika ada yang nakal memanfaatkan momen mahal ini," katanya.
Perwira dengan tiga balok di pundaknya ini menambahkan, berdasarkan pengecekan mahalnya beras disebabkan beberapa hal. Di antaranya pancaroba atau pergantian musim. Hal itu mengakibatkan masa panen ikut terpengaruh. Produksi beras menyusut hingga membuat harga beras mahal.