Menurut Yahya, MR kemudian melihat bungkusan plastik berwarna hitam di balik pintu kamar tersebut. Ketika diperiksa, ternyata isinya adalah bayi sehingga MR membawa bungkusan plastik yang berisi bayi ke dalam jok motor.
Hal ini dilakukan agar tidak diketahui oleh Suyanto, orang tua DA. Selanjutnya MR hendak memakamkan bayi ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngadiluwih.
Sebelum itu DA dibawa ke PTD Puskesmas Ngadiluwih untuk mendapatkan perawatan.
“Sesampainya di sana, petugas bidan puskesmas yakni Putri menanyakan langsung kepada DA apakah baru melahirkan. Lalu DA menjawabnya dengan benar pada pagi tadi,” tambah Yahya.
Bidan kemudian menanyakan kembali kepada DA mengenai keberadaan bayinya yang mana dijawab langsung bahwa bayinya berada di rumah.
Baca Juga: Polres Kediri Kota Mendekati Masyarakat dengan Polisi RW
Karena curiga, bidan meminta perangkat desa setempat untuk mengecek bayi di rumah kontrakannya yang berada di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih.
Akan tetapi, mereka tidak melihat ataupun menemukan bayi DA di rumah tersebut. DA kemudian mengaku kalau bayinya di dalam jok sepeda motor yang terparkir di halaman depan puskesmas.
“Saat dicek ternyata benar bayi terbungkus plastik hitam dan ketika dicek oleh medis bayi itu tidak bergerak dan dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Kanit PPA.
Dalam pemeriksaan, lanjut Ipda Yahya, bayi itu berjenis kelamin laki-laki dengan berat kurang lebih 1,3 kilogram. Usia bayi diperkirakan berusia 7 bulan di dalam kandungan.
