Saparudin mengaku, petugas mengalami kesulitan dalam memadamkan Karhutla. Pasalnya medan yang sulit ditambah peralatan yang digunakan masih manual dan terbatas penggunaannya.
“Memang kendalanya alat minim, medanya juga sulit dan terjal karena memang berada di atas perbukitan,” urainya.
Baca Juga: Jaga Nasionalisme, Kades di Ponorogo Bagikan 78 Bendera Merah Putih
Sementara itu, Anggota Pusdalop BPBD Ponorogo, Gemilang Aditya Mardhana mengatakan, dari hasil pemetaan ditemukan ada 9 titik api, 2 diantaranya berada di puncak gunung dan sisanya tersebar di bawah bukit.
“Untuk 6 titik bisa kita padamkan, sedangkan dua titik berada di atas bukit tapi juga sudah padam,” jelasnya.
Selain di lokasi tersebut, kebakaran juga terjadi di Dukuh Bayem Desa Kunti Kecamatan Sampung.
Tak hanya itu disaat bersamaan kebakaran hutan juga terjadi di Desa Prayungan Kecamatan Sawoo dan Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung.
Baca Juga: BKPSDM Umumkan Seleksi Terbuka, Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Tahun 2023
“Total ada tiga kecamatan yang mengalami karhutla secara bersamaan, kami terus koordinasi untuk upaya pemadaman,” pungkasnya.