Peristiwa

Bencana Banjir Lumpur Kota Batu, Walhi Jatim Alih Fungsi dan Krisis Iklim jadi Perhatian

SANTOSO
  • Senin, 11 Desember 2023 | 19:44
Pembersihan material lumpur dan kayu setelah banjir menerjang Kecamatan Bumiaji. (Arief/memo)

Batu, SEJAHTERA.CO - Bencana banjir lumpur yang terjadi di Kota Batu didugaan adanya alih fungsi lahan di wilayah lereng Gunung Arjuno. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur menilai banjir sering terjadi khususnya Kecamatan Bumiaji akibat krisis iklim dan alih fungsi lahan.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Kabupaten Jombang Rp 80 Ribu, Kuliner Pedas Harus Bersiasat

Direktur Eksekutif Walhi Jatim, Wahyu Eka Setyawan menjelaskan, banjir yang terjadi di Dusun Beru, Desa Bumiaji disebabkan intensitas hujan deras dalam lima tahun terakhir akibat krisis iklim.

"Bahkan banjir yang kemarin ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada 2022 juga pernah terjadi banjir dan yang terparah pada 2021 pada November. Kejadiannya sempat menelan korban jiwa," kata Wahyu, Senin (11/12).

Baca Juga: Ular Weling Masuk Pekarangan warga Kelurahan Sumbergedong, Wisanggeni Trenggalek Turun Tangan

Selain faktor cuaca perubahan atau alih fungsi kawasan di wilayah atas seperti di wilayah lereng Gunung Arjuno dan Welirang menuju ke taman hutan raya sekarang diketahui banyak alih fungsi kawasan. 

"Sehingga menyebabkan air yang turun tidak mampu ditangkap dan diserap akhirnya air lari ke bawah. Dampaknya ke permukiman warga dengan membawa material seperti kayu hingga lumpur dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa tidak mampunya kawasan untuk menahan air," ujar Wahyu. 

Baca Juga: RSUD dr Harjono Ponorogo Siap Tampung Caleg Depresi

Kemudian yang menjadi perhatian yaitu, alih fungsi ini tidak hanya terjadi di wilayah atas melainkan juga di kawasan bawah di wilayah Kota Batu. Karena alih fungsi di kawasan bawah terutama untuk wisata dan perhotelan hingga perumahan itu ternyata membuat orang banyak kehilangan lahan.

"Terlebih wilayah atas sekarang banyak digunakan untuk lahan pertaniannya. Tentu itu membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Pasalnya, jika kita berbicara tentang penyelamatan di kawasan atas Kota Batu, tentunya juga harus melihat penyelamatan yang ada di kawasan bawahnya," tutur Wahyu. 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya