Peristiwa

Jembatan Alternatif di Kecamatan Kalidawir Tulungagung Putus Tergerus Arus Sungai

SANTOSO
  • Minggu, 17 Maret 2024 | 20:20
Petugas BPBD Tulungagung saat melakukan peninjauan jembatan roboh di Desa/Kecamatan Kalidawir Tulungagung. (BPBD Tulungagung)

Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Jembatan alternatif penghubung antar desa di Kecamatan Kalidawir putus total akibat tergerus arus sungai. Hal ini membuat akses warga jadi terganggu hingga memaksa warga setempat mengambil jalur memutar.

Baca Juga: Ratusan Koperasi Tak Aktif, Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar: Puluhan Terancam Dibubarkan

Kepala Desa Kalidawir, Sujarwo mengatakan, putusnya jembatan yang di Desa/Kecamatan Kalidawir itu pada Jumat (15/3/2024). Ambruknya jembatan sepanjang 15 meter dengan lebar 2 meter itu karena tidak kuat menahan derasnya air sungai yang mengalir.

Pasalnya, selama beberapa hari terakhir, terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Kalidawir hingga membuat arus sungai disana deras dan tinggi. Akibatnya, pondasi jembatan tersebut semakin lama semakin terkikis arus sungai hingga membuat jembatan tersebut roboh.

Baca Juga: Balon Udara Nyaris Bakar Rumah di Kabupaten Trenggalek, Dievakuasi Tim Wisanggeni

"Beberapa hari sebelum jembatan itu roboh memang kerap hujan deras dan air sungainya tinggi serta arusnya deras. Hingga pada Jumat (15/3/2024) jembatan itu roboh," kata Sujarwo, Minggu (17/3/2024).

Akibat putusnya jembatan itu, ungkap Sujarwo, membuat akses terdekat bagi masyarakat di Desa Kalidawir dan Desa Karangtalun untuk beraktivitas maupun menuju lahan persawahan terputus. Bahkan masyarakat setempat juga terpaksa harus mengambil jalur memutar yang sedikit lebih jauh.

Baca Juga: Dua Anak Tewas Akibat DB, Kepala Dinkes Ponorogo: Saat di Rumah Sakit Sudah DSS

Setelah kejadian itu, pihaknya kemudian melaporkan robohnya jembatan itu ke BPBD Tulungagung agar mendapat penanganan lebih lanjut maupun asessmen pasca jembatan tersebut roboh. Namun demikian, dengan robohnya jembatan ini mengakibatkan kerugian mencapai Rp 300 juta.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma mengatakan, pasca menerima laporan, pihaknya sudah mendatangi TKP untuk melakukan asessmen. Selain itu juga sudah memberikan tanda peringatan atas terputusnya jembatan tersebut.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya