Pemerintahan

Musim Kemarau di Indonesia Termasuk Jawa Timur 2024 "Diramal" Mundur, Ini Penjelasan BMKG dan Antisipasinya

SANTOSO
  • Jumat, 15 Maret 2024 | 22:19
Karena musim kemarau belum juga tiba, maka anak-anak pun hingga kini masih sering dijumpai bamain air atau hujan-hujan.. (SEJAHTERA.CO)

 

Jakarta, SEJAHTERA.CO – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memprediksi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Konvoi Bawa Celurit, Enam Remaja Ponorogo Diringkus

Adapun puncak musim kemarau 2024, kata Dwikorita Karnawati, “diramalkan” atau diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi MUNDUR pada 282 ZOM (40%), SAMA pada 175 ZOM (25%), dan MAJU pada 105 ZOM (15%)," ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers di Kantor BMKG di bilangan Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/3/2024).

Baca Juga: Petani Ditemukan Meninggal di Gubuk Sawah Nganjuk

Dwikorita menjelaskan, wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan mundur yaitu sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur.

Kemudian sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku.

Baca Juga: Satresnarkoba Polres Kediri Temukan Ratusan Pil Dobel L di Kandang

Sementara itu, tambah dia, jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka secara umum musim kemarau 2024 diprediksi bersifat NORMAL dan ATAS NORMAL, masing-masing sebanyak 359 ZOM (51,36%) dan 279 ZOM (39,91%). Namun, terdapat 61 ZOM (8,73%) yang diprediksikan akan bersifat BAWAH NORMAL.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya