Selain sektor pertanian, potensi yang dimiliki embung banyu lumut juga dibidik dari segi pariwisatanya. Bidikan itu tepat, sebab wisata itu mampu bersua di tengah banyaknya wisata rintisan yang bertumbuhan.
Baca Juga : Pisah Ranjang, Adik Ipar Dicabuli
Melalui pengelolaan wisata oleh warga, pemerintah desa diharapkan dapat melecut pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. “Semoga bisa bermanfaat bagi semuanya,” ujarnya.
Geliat ekonomi dampak dari wisata itu telah dirasakan masyarakat. Mereka semakin bersemangat untuk mempercantik kawasan wisata itu. Beberapa warga membangun gazebo, taman mini hingga pendopo. Fasilitas itu dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis. Wisata itu kini telah mendapatkan nota kesepahaman (MoU) penanganan hukum bidang perdata dan tata usaha negara antara perum Perhutani KPH Kediri dan Kejaksaan Negeri Trenggalek.
Baca Juga : Laporan Aset Diduga Molor, Proyek Gedung Arpus Disinyalir Penuh Rekayasa
“Hasilnya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Dan ke depan semoga ini bisa berkembang lebih bagus dan ramai dikunjungi orang,” kata tokoh masyarakat desa setempat, Suparji.
Senada diungkapkan Nila, salah satu pedagang mamin di lokasi wisata itu. Dia jadi salah satu pedagang yang kedapatan berkah. Pasalnya usahanya mengalami peningkatan penghasilan.
Baca Juga : Bangunan Tua Milik Pemkab Trenggalek Ambruk, Potensi Merembet ke Kantor Polseksubsektor Kota
“Alhamdulillah, kami bisa berjualan di sini dan mendapatkan penghasilan di sini,” kata Nila.
Untuk menuju tempat itu membutuhkan perjuangan ekstra. Sebelum menuju ke tempat wisata, para wisatawan perlu mengocok perut lebih dulu karena aksesibilitas jalan yang belum mulus sepenuhnya.
