Wisata

Tradisi Kirab Gunungan Ketupat Kabupaten Nganjuk, Perpaduan Syiar Islam dan Tradisi

SANTOSO
  • Rabu, 3 Mei 2023 | 20:47
ratusan warga mengarak gunungan ketupat menuju masjid (andik/memo) (Koran Memo)

Nganjuk, SEJAHTERA.CO - Memasuki 7 hari setelah Hari Raya Idulfitri, masyarakat di tanah Jawa umumnya melakukan tradisi memasak ketupat. Beraneka macam menu ketupat pun seolah identik dengan peringatan hari raya Idulfitri.

Baca Juga: Persik Kediri Pertahankan Miftahul Hamdi

Termasuk di Kabupaten Nganjuk, yang mana salah satu wilayahnya rutin menggelar tradisi Kirab Gunungan Ketupat atau warga setempat menyebutnya Riyoyo Kupat.

Seminggu setelah memasuki Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriyah, ratusan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, mengikuti Kirab Gunungan Ketupat Syawal.

Seperti biasanya, peringatan kirab gunungan ketupat diikuti anak-anak hingga dewasa. Para pengusung mengenakan pakaian khas Jawa dan berjalan sejauh 350 meter dari musala menuju masjid setempat.

Baca Juga: TNI-Polri Sukses Amankan Mudik Lebaran

Di tahun ini, terdapat empat gunungan ketupat yang dikirab dengan cara dipikul menggunakan jodang. Sedangkan, warga perempuan membawa sayur ketupat yang digendong anyaman rinjing.

Beberapa pria juga tampak membawa sayuran ketupat dengan cara dipikul menggunakan keranjang bambu.

Setibanya di masjid Al Huda, warga berkumpul untuk berdoa bersama. Mereka percaya gunungan yang telah didoakan dapat membawa berkah.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya