Citizen Journalist

Cerita Sriati, 16 Tahun Jalankan Bisnis Pengepul Barang Bekas, Pekerjakan dan Berdayakan Warga Setempat

SANTOSO
  • Rabu, 21 Februari 2024 | 21:02
Sriati saat memilah dan menyimpan barang bekas yang bisa dimanfaatkan ulang dan dijual lagi. (isal/memo)

Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Di Kabupaten Tulungagung, pengepul barang bekas dipandang sebelah mata lantaran dianggap kumuh dan sebagainya. Padahal, pengepul barang bekas cukup berkontribusi dalam meminimalkan pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Peringatan 75 Tahun Tan Malaka, Ketua DKK Kabupaten Kediri Usulkan Makam Jadi Destinasi Wisata

Hal inilah yang dilakukan Sriati warga Desa Rejoagung Kecamatan Kedungwaru yang sudah belasan tahun berbisnis pengepul barang bekas.

Di depan rumah Sriati, terlihat banyak tumpukan barang bekas berbagai jenis yang terlihat menggunung, mulai dari botol kaca, plastik, kardus, galon, sepeda, hingga sparepart sepeda motor seperti tanki, dan velg yang semuanya barang bekas. Tumpukan barang bekas ini tentunya sedang menunggu pembelinya.

Barang bekas kerap dianggap sebagai sampah, tapi bagi Sriati, barang bekas itu bak tumpukan emas lantaran sebagian barang bekas itu masih bisa dimanfaatkan. Ditangan yang tepat, benda yang sudah disebut sampah itu masih bisa berguna dan tentunya masih memiliki nilai ekonomi.

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Forum Anak Melalui, Pemerintah Kota Kediri Sosialisasikan PISA

“Setiap barang bekas yang masuk kesini akan saya sortir terlebih dahulu, mana yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan atau diuangkan dan mana yang tidak. Nanti setelah terkumpul, biasanya akan ada pembeli yang datang,” kata Sriati, Rabu (21/2/2024).

Bisnis pengepul barang bekas ini, sudah dijalankan oleh Sriati sejak tahun 2008 silam. Selama Dia selalu menggunakan metode bisnis yang sama, yakni memilah barang bekas saja. Sementara Sriati belum beralih usaha mengolah barang bekas menjadi sebuah produk.

Hal itu dikarenakan butuh ketelatenan dan modal yang besar untuk membeli peralatan tambahan demi mengubah barang bekas di tempatnya untuk menjadi sebuah produk. Hanya saja, bagi Sriati, uang penghasilan hasil menjual barang bekas itu sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya menyekolahkan keempat anaknya. 

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Pj Wali Kota Kediri Kunjungi Rumah Ibu Hamil Risiko Tinggi

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya