Citizen Journalist

Ramadan, Pesanan Sarung Goyor Jombang Meningkat, Diminati hingga Timur Tengah

SANTOSO
  • Selasa, 19 Maret 2024 | 20:17
Proses pembuatan sarung tenun Goyor di Desa Plumbongambang. (taufiqur/sejahtera.co)


Jombang, SEJAHTERA.CO - Ramadan menjadi berkah bagi para perajin sarung tenun goyor di Desa Plumbongambang, Kecamatan Gudo. Meski harganya relatif lebih mahal daripada sarung pabrikan, permintaan sarung yang diproduksi dengan alat tradisional ini naik signifikan sebesar 50 persen.

Baca Juga: Hasil Selter JPT Bakesbangpol Keluar, Salah satunya Istri Sekda, Ini Kata BKPSDM Ponorogo

Sugeng Hariyadi, salah satu perajin, Selasa (19/3/2024),
mengungkapkan bahwa pesanan meningkat secara drastis, terutama selama Ramadan.

Dalam seminggu, kami mampu memproduksi 100 biji sarung goyor. Namun, selama Ramadan ini, permintaan meningkat hingga mencapai 50 biji per hari," ungkapnya.

Usaha pembuatan sarung goyor ini telah dimulai sejak tahun 2015. Meskipun awalnya Sugeng membuat sarung sendiri, namun dengan meningkatnya permintaan, ia pun mengajak tetangganya untuk bergabung dalam produksi. Saat ini ia dibantu oleh sekitar 25 karyawan yang telah terlatih.

Baca Juga: Jelang Putaran Nasional Liga 3, Persedikab Latihan di Malam Ramadan

"Awalnya saya membuat sendiri sarung goyor ini. Karena permintaan meningkat saya ajak tetangga saya untuk bekerja,” tambahnya.

Proses pembuatan sarung tenun goyor memakan waktu yang relatif lebih panjang karena masih menggunakan metode tradisional. Setiap tukang tenun harus melalui proses yang rumit, mulai dari pewarnaan benang kapas hingga menenun benang dengan teknik ikat menjadi kain sarung.

Baca Juga: Dua Oknum Panwascam Dipecat, Ini Penjelasan Komisioner Bawaslu Tulungagung

Keunggulan sarung tenun goyor buatan Sugeng adalah kehangatannya saat cuaca dingin dan kesegarannya saat cuaca panas.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya