Operasi pasar itu nantinya bakal dilakukan secara berkala hingga harga komoditas beras kembali stabil. Selain beras, nantinya pihaknya bakal menggelar operasi serupa untuk komoditas lainnya yang dinilai harganya bergolak dan memberatkan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Mas Abu Edukasi Remaja Sehat Bebas Anemia
“Sementara beras. Namun tidak menutup kemungkinan nanti juga bisa seperti komoditas lain minyak goreng, kedelai, bawang merah dan lain sebagainya,” ujarnya.
Edy belum mengetahui secara pasti kenaikan harga beras yang tergolong tinggi seperti saat ini. Namun dia menduga kenaikan harga beras itu tak luput dari pengaruh bencana alam yang belakangan melanda sejumlah daerah, khususnya daerah penghasil beras termasuk Kabupaten Trenggalek.
“Apakah karena musim tanam mundur, karena bencana misal hilang musim atau karena faktor apa kami masih menganalisis itu. Dari hitungan masih surplus, 2021-2022 data kita surplus beras. Fokus kita saat ini karena harga di pasaran tinggi, kita mengendalikan harga agar tidak tinggi,” pungkasnya.(ase)
