Kesehatan

Vaksinasi LSD di Kabupaten Trenggalek Belum Merata

SEJAHTERA
  • Kamis, 16 Februari 2023 | 17:22
Petugas saat melakukan pendampingan pengobatan (angga/memo) (Koran Memo)

“Kita mengimbau jika ada ternak yang sedang terinfeksi LSD jangan dijual dulu. Karena harganya pasti turun, selain itu berpotensi akan menularkan ke sapi lainnya karena di bawa kemana-mana,” ujarnya.

Baca Juga :Curi Baling-baling Kapal, Dua Nelayan Dibui

Pihaknya meminta ke peternak agar sapi yang terinfeksi LSD itu untuk diisolasi atau dipisahkan dengan sapi yang lainnya agar penyakit itu tidak menular ke yang lainnya. Dia memastikan sapi yang terinfeksi LSD itu bisa diobati dan disembuhkan.

“Seharusnya diisolasi atau dipisahkan dengan sapi yang lainnya dan tidak dibawa kemana-mana. Kita dampingi, obati sampai sembuh. Bisa cepat, bisa sampai dua bulan tergantung kondisi sapinya,” kata Ririn.

Untuk diketahui, 2000 dosis vaksin LSD itu telah didistribusikan ke sapi-sapi perah. Prioritas sapi perah dilakukan karena sistem pemeliharaan sapi perah mayoritas lebih dari satu ekor.

Baca Juga :Kandang Ayam Ludes Dilalap Jago Merah

Berbeda dengan mayoritas pola yang diterapkan pemeliharaan sapi daging. Kondisi itu dinilai lebih cepat terjadi penularan jika ada sapi yang terinfeksi.

“Ini akan mengganggu perekonomian para peternak,” jelasnya.

Ririn juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas veteriner maupun hotline Dinas Peternakan Trenggalek jika ada yang mengetahui gejala penyakit kulit pada hewan itu.

Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula, Bakesbangpol Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya