“Tentu dengan kerja keras dan diawali dari rembug stunting ini bisa mencapai target dan harapan dalam penuntasan stunting. Demikian juga untuk pengurangan pernikahan dini juga perlu mendapatkan respon positif dari semua pihak,” jelasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkot Kediri Adakan Refleksi
Dr. dr. Nurwulan Andadari Kepala DP2KBP3A Kabupaten Kediri menjelaskan, proses percepatan stunting di rembug stunting ini akan dilakukan secara berjenjang. Di semua desa di Kabupaten Kediri menjadi locus stunting.
“Pertemuan ini merupakan rembug stunting ke III dalam kolaborasi komunikatif menuju Kabupaten Kediri One Digit Stunting. Karenanya semua intansi di Pemkab Kediri,camat dan kepala desa harus berperan dalam penuntasan stunting,” urainya.
Di tempat yang sama Wabup Dewi dan Dodi Purwanto Ketua DPRD Kediri berikan astroprometri ke desa Gampengrejo,penyerahan KIT Siap Nikah ke PIK –R Desa Manggis Puncu, PIK – R terpadu yang dibentuk tahun 2018 dengan beberapa inovasi.
Baca Juga: Investasi Kabupaten Tulungagung Didominasi Pelaku UMKM
Penghargaan diberikan kepada TPPS Grogol dengan kegiatan Dahsyat di 8 desa di Grogol,pembentukan bapak asuh stunting, penurunan angka stunting 10,21 persen bulan timbang Agustus 2022 menjadi 8,5 bulan timbang Februari 2023.
Penghargaan juga diberikan ke Afnan Subagyo SH selaku bapak anak asuh stunting Kecamatan Grogol (aspegol). Aspegol ini beranggotakan 18 orang dari berbagai latar belakang pengusaha.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi yang menampilkan lima narasumber. Di antaranya Dr.dr Nurwulan Andadari Kepala DP2KBP3A Kabupaten Kediri,dr Ahmad Khatib Kepala Dinkes Kabupaten Kediri, Dr Mohamad Muhsin Kepala Disdik, Agus Cahyono Kepala DPMPD dan perwakilan Bapeda. (adv/DP2KBP3A Kabupaten Kediri/bak)
