“Alhamdulillah pemesanan mengalami peningkatan signifikan, sekitar 100 an dibanding Ramadan atau lebaran tahun lalu. Biasanya pelanggan ini buat jajan lebaran, bahan parcel gitu, sampai camilan atau oleh-oleh bagi pemudik,” ujarnya kepada awak media, Kamis (27/4) siang.
Kuswartono mengatakan, di tempat ini berbagai macam makanan olahan dan minuman berbahan baku salak diproduksi. mulai dari jenang salak, bakery, keripik salak, pleret, nastar, stik, sirup, es krim, sari buah salak, hingga kopi dari biji salak.
“Kalau yang dari daging Salak banyak turunannya. Kemudian yang dari air daging (Salak) itu, saya jadikan sirup, saya jadikan sari buah,” bebernya.
Selain itu, Kuswartono mengaku mampu memproduksi sabun dari biji Salak serta teh dari kulit buah Salak. Dari sekian produk, jenang salak merupakan ikon dari Kunara sentra olahan salak.
Baca Juga: Bandar Udara Komodo Mulai Disiapkan untuk KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo
“Kenapa Jenang, karena Jenang produk yang saya anggap banyak menolong orang. Mulai dari kemasannya itu saya memberdayakan masyarakat miskin ada 5 KK (Kepala Keluarga), dan mohon maaf mereka memang orang-orang pinggiran,” terangnya.
Kuswartono menambahkan, dari usaha produksi olahan Salak ini, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 8 orang yang bekerja di Sentra Olahan Salak Kunara ini .
“Kalau omzet dari penjualan dari olahan salak Kunara dari kisaran 80 juta sampai 100 juta perbulan mengalami peningkatan,” pungkasnya.(*)
Reporter : Taufiqur Rachman/Agung Pamungkas
Editor: Dhita Septiadarma