Nasional

Konflik Pemanfaatan Mata Air Sumber Pitu, PDAM Kota vs Kabupaten Malang Memanas, Ini Sebabnya

SEJAHTERA
  • Rabu, 14 September 2022 | 00:00

Pasalnya, hampir 5 ribu rumah warga di Kota Malang tergantung dari aliran mata air tersebut. Maka secara otomatis, ribuan masyarakat akan terdampak jika aliran mata air tersebut terganggu.

Seperti yang dialami Agustin Rahayu, warga Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Dia harus mengungsi ke rumah kerabatnya di kelurahan lain untuk bisa mendapatkan air bersih. 

"Sudah sejak Jumat lalu air PDAM di Wonokoyo mati. Kalau saya ngungsi ke Sawojajar karena saya ada anak kecil yang harus terpenuhi kebutuhan air bersihnya," keluhnya. 

Sejauh ini, dia juga mengaku harus bolak balik ambil air di luar kelurahan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumahnya. Pasalnya, truk tanki air yang disediakan Perumda Tugu Tirta Kota Malang terbatas. 

Sementara itu, Angota Komisi B DPRD Kota Malang, Loohk Mahfudz menyarankan agar Perumda Tugu Tirta Kota Malang membuat Water Treatment Plan (WTP) untuk pengolahan air permukaan atau air sungai. 

"Sebetulnya PDAM sudah kami desak sejak 2018 lalu untuk membuat Water Treatment Plan untuk pengolahan air permukaan atau air sungai. Kemudian SPAM yang harus di beberapa titik untuk antisipasi agar ada kemandirian," ucapnya. 

"Kota Malang harus mencanangkan kemandirian air bersih kedepan dengan WTP dan SPAM," tandasnya.

Dari informasi yang dihimpun, kini Perumda Tugu Tirta Kota Malang dam Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang tengah melakukan audiensi yang dijembatani Wakil Gubernur Jatim dan Kejati Jatim untuk mencari titik tengah dari berbagai persoalan yang ada.(koranmemo.com)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya