Ponorogo, sejahtera.co - Ratusan guru honorer prioritas (P) III harus mengubur mimpi untuk diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini.
Meski nama dan data mereka telah masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), mereka tetapa terkendala dalam proses pendaftaran PPPK.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ponorogo, Andi Susetyo menyebut ada 140 guru P III yang gagal mendaftar.
Menurutnya, ada beberapa penyebab seperti masa kerja belum mencapai 3 tahun, ataupun faktor ijazah yang tidak sesuai dengan formasi yang dibutuhkan.
"Jadi sistem langsung mendeteksi ketika yang bersangkutan melakukan pendaftaran," ungkap Andy, Senin (21/11).
Andy menjelaskan, berdasarkan data pada Dapodik, ada 443 guru yang masuk kategori P III dan 339 diantaranya dipastikan lolos pendaftaran PPPK.
"Bisa dibilang jumlah tersebut pasti, sebab itu yang mendeteksi sistem," imbuhnya.
Andy menyebut ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para guru yang mendaftar dalam formasi PPPK.
Seperti masa mengajar minimal selama tiga tahun, masuk dalam data Dapodik, serta tidak masuk dalam kategori P I.
"Setelah ini nanti kita kelompokkan ke 140 guru itu, sesuai dengan permasalahannya, dan dilaporkan ke pusat," jelas Andy
Ia berharap setelah laporan tersebut diserahkan kepada pemerintah, ada solusi dari permasalahan tersebut.
"Nasibnya mungkin tahun berikutnya akan diperjuangkan lagi. Tapi yang jelas kuota sisa tidak sampai ke mereka," tandasnya.(koranmemo.com)
