"Jalan sampah masuk ke mrican ditutup bersama warga hingga ada bukti kongkrit pengolahan sampah," tandas Agus.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Pastikan Bandara Kertajati Siap Menjadi Embarkasi Haji
Sumitro, salah satu warga Mrican mengungkapkan, kondisi sampah di TPA sudah menggunung ditambah air lindi yang menimbulkan bau yang menyengat dan mengakibatkan kerusakan tanaman.
Bahkan hasil panen padi warga tinggal 50 persen akibat tercemar. "Tanaman subur tapi hasilnya tidak ada atau gabuk. Mulai besok diblokade akses ke TPA khusus sampah, setelah ada tindakan baru kita buka blokadenya," tutur Sumitro.
Baca Juga: Bilang sayang dan Mau Tanggungjawab, Remaja di Trenggalek Setubuhi Siswi SD
Di tempat yang sama, Kepala Dinas DLH, Gulang Winarno menyebut bahwa sebenarnya saat ini sudah melakukan proses penanganan sampah yakni dengan membangun talud dan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal). Namun, untuk eksekusi tersebut baru akan dilakukan di bulan April mendatang.
"Untuk talud sekitar TPA mengelilingi sampah itu, kita kerjakan di bulan 4 dengan anggaran hampir 2 milyar setelahnya IPAL dan disusul kerja sama dengan PT Rizky untuk pemanfaatan sampah," kata Gulang. (son)