Pemerintahan

Dinsos Tulungagung Evakuasi Nenek Lumpuh

SANTOSO
  • Sabtu, 20 Mei 2023 | 00:36
Dinsos Tulungagung Evakuasi Nenek Lumpuh (koran memo)

Meski demikian, ungkap Wahiyd, pada tahun 2017 silam rumah yang ditinggalinya itu dijual seharga Rp 150 juta anak tirinya. Hasil penjualan sebanyak Rp 80 juta dibawa oleh anak sambungnya yang tinggal di Kabupaten Jombang.

Kemudian uang penjualan senilai Rp 10 juta dibawa oleh anak tirinya yang lain yang kini tinggal di Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Sedangkan sisanya dibawa oleh pembeli rumah nenek Rukmi senilai Rp 60 juta, dan saat ini hanya sisa Rp 5 juta saja.

“Pembelinya ini masih tetangga nenek Rukmi sendiri, uang Rp 60 juta itu dibawa pembeli dengan tujuan untuk merawat beliau. Tetapi sejak Covid-19 kemarin, nenek Rukmi justru dirawat tetangga yang lain,” ungkapnya.

Baca Juga: Gelar Ledang di Pasar Setono Betek, Dinkes Kota Kediri Ajak Wujudkan Pasar Sehat

Disinggung terkait penanganan terhadap nenek Rukmi, Wahiyd menyebut sebenarnya pada bulan lalu, dia menawari nenek Rukmi untuk dirawat ke Panti Jompo. Sayangnya pada Selasa (17/5), saat hendak mengevakuasi nenek Rukmi justru ditolak oleh warga yang merawat maupun nenek Rukmi itu sendiri dengan berbagai alasan.

Padahal Dinsos sudah mempersiapkan lokasi Panti Jompo dan kendaraan untuk mengantarkan nenek Rukmi ke lokasi tujuan. Terlebih lagi, segala kebutuhan maupun biaya pada Panti Jompo tersebut disokong oleh pemerintah desa maupun Baznaz Tulungagung.

Baca Juga: Polres Kediri Kota Mendekati Masyarakat dengan Polisi RW

“Kemarin alasannya ingin dirawat sendiri, apalagi mereka semakin menolak saat tahu kalau panti tujuannya berbayar dan biayanya sampai Rp 1 juta,” pungkasnya.

Reporter: Mochammad Sholeh Sirri
Editor: Dhita Septiadarma

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya