Pemerintahan

Cegah Bullying di Sekolah, Polisi, Guru dan Dindik Kabupaten Jombang Kolaborasi

SANTOSO
  • Sabtu, 2 Maret 2024 | 23:35
Saat acara Jumat Curhat dengan melibatkan sejumlah guru dan pejabat Disdikbud di ruang JCC Polres Jombang. (istimewa)

Baca Juga: Pencarian Balita Terseret Arus di Blitar, Tim Terkendala Hujan 

"Buat kategori pelanggaran dan tindakan yang dilakukan melalui level atau tingkatan pelanggaran tersebut," ucapnya.

Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang yang hadir dalam audiensi itu memaparkan upaya pencegahan bullying yang sudah dilakukan.

Antara lain memasang CCTV dan memantaunya sepanjang jam-jam rawan. Seperti jam istirahat, jam kosong, jam pulang sekolah, jam pergantian pelajaran. Kemudian, membuat jadwal guru piket untuk mengganti guru yang izin.

Baca Juga: Dua Partai Siapkan Calon di Pilkada 2024

"Semua guru harus mempunyai tanggung jawab, tidak hanya guru BK/kesiswaan," kata Kepala Disdikbud Jombang, Senen.

Tidak hanya itu, pembentukan karakter juga perlu diberikan kepada siswa. Bisa disampaikan melalui setiap mata pelajaran agama dan menyayangi sesama teman. Menurut Senen, Kekerasan pada pelajar kerap disebabkan oleh tontonan medsos melalui handphone. Oleh karena itu, peran orang tua sangat berpengaruh terhadap kenakalan anak.

Baca Juga: Pahlawan Busines Center Tak Jelas Manfaatnya, Ini Tanggapan Wakil Ketua DPRD Kota Madiun

"Kami juga membentuk Satgas khusus. Adanya satgas dan tim di satuan pendidikan bisa optimal mencegah bullying dan kekerasan, termasuk pelecehan seksual," pungkasnya.

Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya