Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Sebanyak empat desa di Kabupaten Tulungagung terdampak bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor dan angin puting beliung usai terjadi deras yang mengguyur lebih dari dua jam.
Baca Juga: Santri Pondok Pesantren di Sutojayan Blitar Tewas Diduga Dianiaya, Keluarga Serahkan Kasus ke Polisi
Diketahui akibat kejadian itu, setidaknya satu rumah terdampak longsor serta puluhan rumah terdampak angin puting beliung.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Robinson Nadeak mengatakan, longsor tersebut terjadi, Minggu (7/1/2024) sekitar pukul 17.33 WIB. Sebelum terjadi longsor, wilayah Kabupaten Tulungagung dilanda hujan deras sejak pukul 15.00 WIB.
Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung selama kurang lebih 2 jam membuat satu rumah di Desa Gambiran, Kecamatan Pagerwojo tertimpa longsor. Akibatnya, tembok rumah tersebut jebol usai terkena longsoran dan hampir sebagian besar pada bagian teras juga tertutup material longsor.
“Kemarin terjadi hujan deras dan angin kencang menyebabkan terjadinya longsor dan angin puting beliung yang membuat setidaknya empat desa terdampak,” kata Robinson Nadeak, Senin (8/1/2024).
Baca Juga: Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara, KPU Trenggalek: Butuh Waktu Sekitar 15 Hari
Selain di Kecamatan Pagerwojo, ungkap Robinson, bencana tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Karangrejo atau tepatnya pada jalan arah menuju Sungai Klantur Kecamatan Sendang. Diketahui pada lokasi tersebut terjadi tanah longsor yang menimpa dua lahan sawah milik warga yakni Trimo dan Rusik.
Selain itu, dampak bencana angin puting beliung juga terjadi pada dua desa yakni di Desa Jabon dan Karangtalun Kecamatan Kalidawir. Akibat angin puting beliung tersebut menyebabkan sekitar 30 rumah terdampak di Desa Jabon serta sekitar 12 rumah terdampak di Desa Karangtalun.