Citizen Journalist

Pandai Besi ‘Perekat’ Keharmonisan, Selama 20 Tahun Tekuni Profesi, Tempat Tongkrongan dan Belajar Gratis

SANTOSO
  • Rabu, 5 April 2023 | 09:37
Saeni saat membuat peralatan yang di pesan pelanggan (angga/memo) (koran memo)


“Biasanya kalau pulang pesan, nah pas balik ke perantauan pas sudah jadi. Sebenarnya bisa menyelesaikan dalam waktu sehari, tapi terkadang kalau pesanan sudah antre sehingga saya menolak jika ada pesanan mendadak,” imbuhnya.

Baca Juga: OPM Selama Ramadan, Cara Pemkot Kediri Kendalikan Inflasi


Saeni tidak pernah menganggap garapannya adalah yang terbaik, meskipun banyak orang memuji kualitas pengerjaan dan harganya yang ramah dikantong. Selain itu dia juga tidak pelit untuk berbagi ilmu, meskipun kepada orang yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan.
“Saya justru senang jika ada orang atau anak yang lebih muda ingin belajar pandai besi. Sudah ada 2-3 orang yang kesini belajar pandai besi sampai bisa,” pungkasnya.


Dia tak khawatir pelanggannya akan lari ke orang-orang tersebut jika memang garapannya lebih baik. Baginya bisa bermanfaat bagi warga sekitar menjadi nilai yang tidak dapat diukur dengan material. Keharmonisan yang terjalin, dengan adanya warga yang sering nongkrong ke bengkel sebagai wujud silaturahmi menjadi nilai plus bagi Saeni.


Reporter: Angga Prasetya
Editor: Dhita Septiadarma

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya