Jombang, SEJAHTERA.CO - Sudah sekitar satu bulan ini harga telur ayam masih cukup tinggi. Di tingkat peternak ayam petelur saja, kini masih di harga Rp 27.800 hingga Rp 28 ribu per kilogram.
Ini membuat para peternak senyum lebar. Salah satunya seperti yang dialami Subhan, salah satu peternak ayam petelur di Desa Pojok Kulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Masjid Mayangan Punya Temuan Menarik, Diduga Miliki Jejak Sejarah Islam di Kota Santri
"Tidak berubah dan masih tinggi harganya sejak satu bulan yang lalu. Kalau bagi kami di tingkat peternak ya senang, bersyukur banget dengan harga telur yang masih tinggi ini. Karena ya dapat untungnya bisa berlipat," ucap pria 41 tahun ini saat ditemui di kandangnya, Senin (24/7) siang.
Belum diketahui pasti penyebabnya, hanya saja bapak dengan satu anak ini mengira ada dua faktor. Diantaranya banyak pasokan yang menurun dan harga pakan ayam yang tak kunjung normal.
Baca Juga: Gemar Koleksi Barang Antik, Diburu Kalangan Kolektor Mancanegara
"Harga normalnya ya di tingkat peternak itu sekitar 23 hingga 24 ribu per kilogram telur ini. Penyebabnya mungkin karena barang yang banyak habis dan harga pakan naik lagi dengan selisih seribu rupiah per kilogramnya, sebelumnya Rp 5 ribu sekarang sudah Rp 6 ribu," bebernya.
Subhan mengaku di kandangnya berisi sekitar 500 an ekor ayam itu. Dalam setiap harinya, ia mampu memanen 20 hingga 30 kilogram telur. Per kilogramnya dibanderol dengan harga Rp 27.800 rupiah. Dari masih tingginya harga telur tersebut, membuatnya mampu meraup omset 800 hingga satu jutaan rupiah dalam setiap harinya.
