Ekonomi

Harga Jagung Pakan di Pasaran Terus Melabung Tinggi, Impor Oleh Pemerintah Tidak Mempengaruhi, Petani Diuntungkan?

SANTOSO
  • Senin, 15 Januari 2024 | 12:26
Pekerja sedang memanen jagung yang ditanam secara tumpangsari dengan cabai di Desa Turus. (doksejahtera)

Baca Juga: Face Off Gajahmada Rampung, Ubah Empat Ruas Jalan Dikaji, Ini Penjelasan Bupati Ponorogo

Sementara itu, Choiril, petani yang lain juga berbunga-bunga ketika ditanya harga jagung saat ini.

Harga jagung saat ini dinilai saangat menggembirakan bagi para petani. Betapa tidak, harganya terus naik dan belum turun hingga saat ini.

Kali ini, Choiril tidak menjual jagungnya secara pipilan atau curah tapi dipanen langsung di sawah. Karena dia tidak mau repot.

Karena, memanen jagung saat ini juga harus memperhitungkan cuaca. Kalau musimnya panas terus seperti sebulan lalu mungiun akan dibawa pulang dijual pipilan.

Baca Juga: Kisruh PAW DPRD Kota Madiun, Ketua Dewan Bantah Legitimasi Surat dari Sekda

“Tapi, karena musimnya tidak menentu, akhirnya saya jual di sawah (dalam kondisi tongkol). Hitungan perkilogrmanya Rp 6.200 hingga Rp 6.300,” katanya.

Saat dikonfirmasi ke “borek” (pemborong hasil panen jagung), terkait harga, ternyata malah lebih tinggi, Rp 7.500 perkilogram bahkan bisa tembus Rp 8.000 perkilogram.  

“Namun saat ini jagung di sawah sudah tidak ada. Kalau ada petani yang punya stok, berapapun saya siap membeli,” kata Soim, pedagang jagung juga pedagang beras ini.      

Baca Juga: Jelang Tanding di Piala Asia, Shin Tae-yong Mengakui Jika Timnas Paling Lemah di Grup tapi Akan Memberikan Kejutan

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya