Kediri, SEJAHTERA.CO - Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak langsung direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum BULOG.
Pada November 2023 lalu Bulog mendatangkan atau impor jagung sebanyak 20 ribu ton lewat Teluk Lamong di Surabaya. Bahkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso juga hadir.
Tujuan impor jagung 20 ribu ton melalui Pelabuhan Teluk Lamong itu, salah satu tujuannya juga untuk menstabilkan harga pakan di pasar.
Baca Juga: Polisi Nasihati Pesilat saat Kenaikan Tingkat
Namun bersamaan dengan jalannya waktu, harga jagung di wilayah Jawa Timur, utamanya di Kabupaten malah terus melambung tinggi. Impor gak ngaruh?.
Dua pekan lalu, ketika SEJAHTERA.CO jalan-jalan ke sawah Desa Turus, Kecamatan Gampengrejo, Kabuaten Kediri, melihat ada sisa-sisa panenan jagung.
Ketika ditanya berapa harga sekarang?, petani menjawab Rp 7.300 perkilogram, jagung dalam kondisi kering di sawah dan berbentuk pipilan.
Wah tinggi sekali harganya…?, dijawab, “Alhambullilah… panen di akhir-akhir musim harga jagung kok malah mahal,”: