Kesehatan

Ada 2185 Penderita HIV di Kota Kediri, Pemkot Upayakan Tekan Penambahan Kasus Baru

SEJAHTERA
  • Jumat, 2 Desember 2022 | 00:00
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima saat memberikan sambutan pada peringatan Hari AIDS sedunia (bayu/memo)

Kediri, sejahtera.co - Dinas Kesehatan Kota Kediri mencatat masih ada penambahan kasus HIV di Kota Kediri. Hal ini yang terus diupayakan untuk ditekan hingga tidak ada penambahan kasus baru, seperti yang ditargetkan pada 2030 mendatang.

“Kalau di kondisi Kota Kediri per hari ini memang ada peningkatan, tapi tidak sebanyak beberapa tahun yang lalu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima setelah mengikuti acara peringatan Hari AIDS sedunia di Aula Kantor Kecamatan Pesantren, Kamis (1/12).

Menurut catatannya, pada tahun 2019 lalu ada temuan 243 penderita baru, sedangkan untuk temuan di tahun 2020 dan 2021 jumlah penambahannya masing-masing sebanyak 219 orang. 

Sementara untuk tahun 2022 hingga akhir bulan Oktober tercatat ada penambahan 221 kasus baru. “Secara kumulatif dari tahun 2003, jumlah pasien HIV ada 2185 orang,” ujarnya.

Pasien HIV ini harus melakukan pengobatan selama hidupnya. Meski demikian dengan rutin berobat penderita bisa menjalani hidup dengan semestinya. 

Menurutnya, kebutuhan bagi penderita HIV adalah terjaganya privasi saat melakukan pengobatan. Untuk itu dirinya memberikan instruksi kepada seluruh layanan kesehatan di Kota Kediri, terutama yang berada di bawah naungan pemerintah daerah agar tidak perlu berbelit dalam hal administrasi kepada pasien HIV.

Fauzan mengatakan, saat berobat, penderita HIV bisa langsung ke poli HIV tanpa daftar, tanpa urusan administrasi segala macam. Nanti pelayanan berikutnya, pendaftaran, lab, segala macam bisa dibantu petugas di poli HIV itu. 

"Sehingga interaksi penderita HIV dengan petugas tidak banyak, cukup satu petugas saja. Ini bisa menjaga privasinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mengenai target pemerintah untuk mencapai three zero pada kasus HIV AIDS di tahun 2030, dirinya menargetkan kasus baru bisa turun sebesar 90 persen dibanding tahun 2010.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya