Kesehatan

Rawan Bencana Saat Musim Cuaca Ekstrem, Pemkab Kediri Siapkan Anggaran BTT Rp 24 Miliar

BURHAN
  • Sabtu, 4 Maret 2023 | 04:06
Mas Dhito (Burhan)

Pemerintah Kabupaten Kediri telah melakukan pemetaan potensi bencana alam di Bumi Panjalu, meliputi erupsi Gunung Kelud, banjir dan tanah longsor.

 Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kediri Edy Suprapto mengungkapkan, bencana banjir sejauh ini menjadi rutinitas saat musim hujan terutama di wilayah barat sungai.

 "Banjir ini terjadi karena luapan debit air sungai," ucapnya.

 Sungai yang langganan mengalami luapan seperti Kolokoso, Hadisingat, dan Bakung. Untuk mengatasi persoalan banjir akibat luapan tersebut, Bupati Hanindhito Himawan Pramana pada 2022 lalu mengintruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan upaya normalisasi sungai tersebut.

 Sebagaimana instruksi Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, Dinas PUPR diminta memantau kondisi sungai di Kabupaten Kediri.

 Baca Juga: Peracik Serbuk Petasan Ditangkap, Pembeli 2 Kilogram Obat Mercon Ikut Terjaring

  Sungai-sungai yang mengalami pendangkalan dan rawan terjadi luapan untuk dilakukan normalisasi.

 “Berkaca dari tahun sebelumnya, banjir terjadi karena luapan. Dari hasil inventarisir, saya perintahkan untuk dinormalisasi. Jangan nunggu banjir baru dinormalisasi,” pesan Mas Dhito.

 Kemudian, dalam jangka panjang dengan adanya bandara Dhoho Kediri yang direncanakan mulai beroperasi pada 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Kediri bekerjasama dengan PT Surya Dhoho Investama (SDHI) dan Balai Besar Wilayah Sungai  (BBWS) Brantas untuk menangani banjir di wilayah Kabupaten Kediri bagian barat.

Baca Juga: Punya Narkoba dan Psikotropika Pemuda Dibekuk

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya