Kesehatan

Balita Stunting Diberi SKM, Dinkes Ponorogo: Informasi Diterima Masyarakat Kurang Lengkap

SANTOSO
  • Jumat, 10 Maret 2023 | 06:33
Sub Koordinator Kesehatan Gizi Masyarakat Dinkes, Liswarni (Koran Memo)

Ponorogo, SEJAHTERA.CO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo angkat bicara terkait viralnya penanganan stunting, yang hanya diberikan susu kental manis (SKM), telur serta biskuit kemasan di Desa Bajang Kecamatan Mlarak.

Sub Koordinator Kesehatan Gizi Masyarakat Liswarni mengatakan, pemberian paket bantuan tersebut berasal dari Pemdes Bajang. Dirinya pun juga telah terjun ke lapangan untuk memastikan informasi tersebut.

Baca Juga: Penanganan Stunting di Ponorogo Mendadak Viral

"Memang benar, kami sudah ke sana melakukan pendalaman. Dan memang ada yang diberikan susu kental manis," ungkap Liswarni, kepada wartawan, Kamis (9/3).

Liswarni menjelaskan, dari pendalaman tersebut Pemdes Bajang memang sengaja mengalokasikan dana untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting sebanyak 18 anak.

Tapi, khusus untuk kental manis tidak diperuntukkan bagi balita dan pihak pemdes sudah memberikan sosialisasiBaca Juga: Ekskavasi Situs Candi Gedog, Tim Temukan Batu Penahan dan Serpihan Gerabah

"Mungkin yang mem-viralkan kurang lengkap, sehingga menimbulkan persepsi yang bermacam-macam, SKM itu bukan menjadi sumber utama nanti untuk penanganan stunting. Tetapi menjadi bahan tambahan untuk produk olahan," bebernya.

Lebih jauh dirinya mengatakan, pemulihan kondisi stunting kewajiban semua pihak. Dimana jika ada balita stunting atau gizi buruk itu diberikan PMT pemulihan selama 90 hari serta dipantau petugas berkompeten di wilayah itu.

Baca Juga: Harga Gabah Kering Anjlok, Ketua KTNA Jatim Kirim Surat ke Bapanas

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya