Kesehatan

Kasus Ternak Terpapar LSD di Tulungagung Meningkat

SANTOSO
  • Minggu, 2 April 2023 | 21:06
Petugas Keswan saat memberikan pengobatan terhadap hewan ternak yang terindikasi terkena LSD (ist) (Koran Memo)

Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Kasus lumpy skin disease (LSD) di Kabupaten Tulungagung memang terbilang terjadi lonjakan. Namun pengendalian kasusnya terbilang baik lantaran mencapai 70 persen ternak yang terpapar LSD dinyatakan sembuh.

Kendati demikian, penyakit LSD yang menjangkiti sapi perah bisa menyebabkan produksi susu yang menurun.

Baca Juga: Percantik Ursum, Pemkab Ponorogo Tanam Puluhan Pohon Seribu Tahun

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani mengatakan, berdasarkan data miliknya memang kasus LSD mulai melonjak dari yang pada awal maret hanya ada 23 ekor di enam kecamatan saja.

Sedangkan saat ini kasusnya mulai melonjak diangka 54 ekor yang terpapar LSD di 11 Kecamata. Namun untuk tingkat kesembuhannya sendiri, 41 ekor sari total 54 ekor yang terpapar sudah dinyatakan sembuh dari penyakit LSD.

Hal itu berarti hanya menyisakan 13 ekor ternak saja yang masih dalam tahap pemantauan dan pengawasan ketat. Dengan tingkat kesembuhan yang tinggi, berarti kasus LSD di Tulungagung berhasil ditekan dan ditangani.

Baca Juga: Pagar SD Negeri 2 Kertosono Panggul Trenggalek Longsor, Bangunan Terancam Ambrol

"Kami akui jika kasusnya melonjak naik, tetapi diimbangi dengan tingkat kesembuhan yang tinggi yakni diangka 70 persen," kata drh. Tutus Sumaryani, Minggu (2/4).

Berhasil ditekannya kasus LSD, ungkap Tutus, dikarenakan para peternak sendiri sudah mulai sadar dengan kesehatan hewan ternaknya pasca dihantui pentakit mulut dan kuku (PMK) beberapa tahun terakhir.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya