Kesehatan

DBD Penyakit Komunal, Dinkes Kabupaten Ponorogo Masifkan PSN

SANTOSO
  • Minggu, 17 Maret 2024 | 20:33
Kepala Dinas Kesehatan, Dyah Ayu Puspitaningarti

Ponorogo, SEJAHTERA.CO - Adanya dua korban anak anak yang meninggal dunia akibat demam berdarah di Ponorogo, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) meminta kepada masyarakat untuk menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara masif.

Baca Juga: Satpol PP Tulungagung Dapati Warung Karaoke Beroperasi Selama Ramadan

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti. Menurut Kadinkes DBD merupakan penyakit komunal atau penyakit menular yang berkembang di tengah masyarakat. Sehingga salah satu cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut yakni dengan melakukan pencegahan.

"Inikan (DBD) penyakit komunal, tidak bisa bersih jika tanpa dibersihkan, makanya PSN harus digalakan," ungkap Dyah Ayu Puspitaningarti

Baca Juga: Jembatan Alternatif di Kecamatan Kalidawir Tulungagung Putus Tergerus Arus Sungai

Lebih lanjut, Ayu ingin masyarakat lebih aware terhadap penyakit DBD ini. Segera pergi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam selama 2-7 hari. Sebab, penanganan terbaik DBD berada pada tahap awal pasien tersebut tertular atau terjangkit.

"DBD itu biasanya demam sembuh, demam lagi. Jadi harus diwaspadai, jangan sampai terlambat untuk penanganannya," imbuhnya.

Baca Juga: Ratusan Koperasi Tak Aktif, Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar: Puluhan Terancam Dibubarkan

Dari data Dinkes Ponorogo, tercatat jumlah pasien DBD dari bulan Januari hingga Februari berjumlah 13 orang. Dengan rincian Januari ada 7 orang dan Februari 6 orang.

Untuk pasien yang masuk dalam demam berdarah, Kadinkes menyebutkan jika salah satu indikatornya yakni trombosit kurang dari 100 ribu dan Hematogrit lebih dari 20 persen.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya