Kediri, SEJAHTERA.CO - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Resort Kediri meyakini buaya jenis muara yang ditangkap warga merupakan peliharaan. Buaya yang memiliki ukuran 2 meter itu ditangkap oleh warga di Sungai Desa Janti Kecamatan Wates Kabupaten Kediri pada Rabu (12/4).
Saat ini buaya yang meresahkan warga itu diserahkan ke BBKSDA Kediri. Selanjutnya, buaya itu akan direhabilitasi sebelum dilepaskan ke habitat yang semestinya.
Baca Juga: Buaya Muara Ditangkap Warga Dievakuasi Petugas Damkar Kabupaten Kediri
“Satwa ini akan kami rehabilitasi dan dievakuasi ke habitat yang semestinya. Jadi tidak mungkin langsung kami lepas liarkan karena kami lihat dan orientasi dulu. Kalau sudah memungkinkan baru kami lepas liarkan,” ujar Kepala Resor Konservasi Wilayah I Kediri BBKSDA Jawa Timur, David Fathurohman saat dikonfirmasi, Kamis (13/4).
David menyebutkan, ada banyak spekulasi yang muncul terkait asal dari Buaya Muara ini. Namun, demikian pihaknya meyakini jika buaya tersebut merupakan peliharaan warga yang terlepas atau sengaja dilepas liarkan.
Dugaan ini didasari hasil observasi BBKSDA yang dia lihat yang mana Sungai di Desa Janti ini bukanlah habitat asli dari jenis buaya terbesar di dunia tersebut.
“Setelah kami dalami, kami tidak bisa meyakini bahwa itu habitat alami karena di situ dekat pemukiman warga sehingga spekulasi menguatkan adalah punya masyarakat yang terlepas atau sengaja dilepas liarkan,” jelasnya.
Baca Juga: Kecenderungan Golput Pemuda di Pemilu 2024 Tinggi, Gen Z dan Millenial Diedukasi
